Minggu, 23 November 2008

Nabi Yusuf AS dan Nabi Ya'kub AS

Kalo ada yang bilang November ceria,
yuppi mungkin ini November ceria,
bagi saya...

Karena bagi saya November ini adalah sebuah permulaan bagi saya,
permulaan besar tepatnya,
untuk pencapain mimpi-mimpi besar saya,
untuk merintis jalan kebahagiaan dunia dan akhirat saya,
yuppi...
kalo kata Cake : "I Will Survive"

Tentang kisah permulaan hidup saya di November ini,
saya jadi teringat kisah Nabi Yusuf AS dan Nabi Ya'kub As :

"Di saat nabi Yusuf menceritakan ihwal mimpinya kepada ayahnya nabi Ya'kub mengenai bersujudnya sebelas bintang, matahari dan bulan kepadanya. Nabi Ya'kub sudah mengetahui bahwa kelak Yusuf akan menjadi seorang nabi. Dan sebelum menjadi nabi, Yusuf akan mendapat banyak rintangan, hambataan dan rentetan permasalah.

Singkat cerita, benarlah apa yang ditakwilkan oleh nabi Ya'kub mengenai mimpi nabi Yusuf. Sebelum menjadi nabi, karena kedengkian saudara-saudaranya nabi Yusuf dimasukkan ke dalam sumur, dst.

Apa yang dilakukan oleh nabi Ya'kub? Meskipun nabi Ya'kub yakin bahwa nabi Yusuf belum meninggal, karena takwil mimpinya tersebut, namun nabi Ya'kub tetap menangis. Terus menerus dalam kesedihan, hingga akhirnya kedua matanya buta.

Namun apa yang dilakukan nabi Yusuf? Nabi Yusuf justru progresif dengan hidupnya. Keyakinannya atas kesuksesan hidupnya, akan takdirnya menjadi seorang nabi, membuatnya survive dalam menjalani hidup. Meski cobaan yang Alloh berikan kepada nabi Yusuf sebegitu dahsyatnya."

Apa ibroh kisah ini bagi saya?
Atau mungkin bagi kita semua?

Bahwa pada intinya,
di setiap mimpi akan kesuksesan kita,
di setiap keyakinan akan takdir-takdir indah yang Alloh telah siapkan untuk kita,
cobaan yang kini melanda kita,
menyapa, menghampiri, dan menemani kita,
pada intinya merupakan sekedar pengantar untuk akhir yang bahagia...
sekedar teman, untuk akhirnya kita sampai ke gerbang kenyataan akan mimpi besar kita,

Dan untuk mencapai titik itu,
kita diberikan dua opsi :
terlalu bersedih seperti sedihnya nabi Ya'kub atas cobaan yang menimpa kita, padahal kita tahu dibalik kesedihan itu Alloh telah menyediakan kebahagiaan yang tiada besar kiranya,
atau progresif seperti nabi Yusuf, terus survive dalam hidup, melanjutkan rencana-rencana hidup kita yang lain, bersegera melakukan hal-hal besar.

Maka saya memilih untuk seperti nabi Yusuf,
tetap progresif di segala keadaan,
suka dan duka,
dan memilih justru November ini adalah November ceria bagi saya,
momentum baru bagi realisasi atas mimpi-mimpi besar saya...
Yup... sambil terus bermimpi besar, dan tak lupa senantiasa berdo'a pada-Nya,
agar senantiasa menjaga saya,
menjaga semangat saya,
dan tentunya,
merealisasikan mimpi saya.

Allohumma amiin
Semangat!

1 komentar:

tere616.blogspot.com mengatakan...

Kadang kala badan dan pikiran kita sudah tidak mampu mencerna, membaca kembali cerita para nabi, mampu menguatkan semangat kita untuk bangkit.

Semoga saat rasa putus asa mendera, cerita Nabi Yusuf selalu menjadi pengingat