Minggu, 30 November 2008

Just Face It!

Seorang teman berkata padaku :

Saat kau berdoa, meminta pengharapan pada Tuhanmu, meminta kekuatan dalam menjalani kehidupan, juga dalam menapak takdirmu,
Maka ingatlah selalu, bahwa :

“Jangan pernah meminta kehidupan yang mudah,
berdo’alah agar menjadi orang yang kuat dalam hidup. Sehingga dalam kehidupan yang bagaimanapun, yang bahkan kau tak pernah sanggup membayangkannya, Tuhan memberikan kekuatan yang banyak padamu.
Juga jangan pernah memohon tugas yang sebanding dengan kemampuanmu, berdo’alah memohon kekuatan yang sebanding dengan tugas-tugasmu. Sehingga nantinya jika kita dititipkan tugas-tugas luar biasa banyaknya, yang bahkan hitungan jari kita tak sanggup untuk menghitungnya, kita memiliki kekuatan untuk menjalankannya”


Seorang adik berkata pada saya, ketika saya bertanya, mengapa cobaan kerap mendatangi seseorang tanpa henti, dan terkadang ia datang dari segala penjuru dan bersamaan :

“Cobaan itu pada hakikatnya adalah suatu pembuktian, bahwa orang yang tengah dicoba itu adalah orang-orang pilihanNya. Terpilih. Sebab Tuhan hanya memilih orang-orang tertentu untuk dicoba dengan amat sangat berat. Jadi berbahagialah dengan cobaan, sebab ia menandakan keterpilihan kita sebagai hamba pilihan”




Ada orang bijak mengatakan bahwa :

“Pohon yang selalu terkena hujan, badai, petir, terik matahari, dan sulit untuk mendapatkan makanan akan menjadi pohon yang kuat. Sebab ia hidup dengan tidak mudah, ia hidup di keadaan yang serba terbatas, namun justru dengan itulah ia mampu hidup dan berubah menjadi kuat. Namun pohon yang selalu mudah mendapatkan matahari, selalu terlindung dari hujan dan badai akan menjadi pohon yang lemah. Sebab ia selalu mendapati kemudahan dalam hidup. Keterbiasaan akan kemudahan itu pada akhirnyalah yang melemahkan dia.”

Maka yang saya ingin katakan disini adalah,
Bahwa pada dasarnya, setiap cobaan yang tengah menghampiri kita,
Kapanpun, dimanapun, pada dasarnya adalah proses untuk membentuk diri kita menjadi individu yang kuat,
Percayalah,
Seperti percayanya kita pada kepompong, bahwa kelak ia akan menjadi seekor kupu-kupu yang indah.
Maka anggaplah masalah yang kerap menghampiri kita, yang bahkan tiada henti, merupakan proses untuk menjadikan kita seekor kupu-kupu cantik

Namun tetap diingat, bahwa dalam menghadapi masalah, kita tetap harus berusaha sekuat tenaga dengan seluruh tenaga yang ada, dengan seluruh kekuatan yang tiada berbatas.

Saya jadi teringat snow in sahara yang jadi penyemangat Lintang si Laskar Pelangi saat ia tengah menghadapi masalah :

“Si la poussiere emporte tes reves de lumiere
Je serai ta lune, ton repere
Et si le soleil nous brule
Je prierai qui tu voudras
Pour que tombe la neigi au sahara”

”Jika harapanmu hancur berkeping-keping
Aku akan menjadi bulan yang menerangi jalanmu
Matahari bisa membutakan matamu
Aku akan berdoa pada langit
Agar salju berderai di sahara”


Jadi,
ketika harapanmu hampir sirna, teruslah berusaha dan berdoa, karena kita tidak tahu bahwa terkadang Tuhan bahkan akan menurunkan salju di Sahara, untuk kita, untuk orang-orang terpilih –pilihanNya-, itu semua tentunya karena usaha kita yang tiada pernah putus dan bibir yang senantiasa memuji asma-Nya. Dan saya juga akan berdo’a untukmu –selalu- , agar salju di sahara akan turun pula untukmu, -semoga-.



Namun, kadang bahkan dengan usaha terkuat kita, Tuhan tetap saja memberikan kegagalan.

Untuk ini, saya jadi ingat tulisan saya di sebuah Desember 2007, untuk seorang teman yang dilanda kemurungan :

”Jangan pernah menoleh untuk melihat matahari yang sedang tenggelam
Atau laut yang tengah berombak murka
Atau langit yang tengah kelam karena mendung yang merudung
Atau ketika cinta memutuskan untuk berhenti bernafas, berhenti berbicara padamu

Jangan pernah menoleh untuk kehidupan yang tengah kelam merudungmu....

Cukup berdiri tegak
Menangis sejenak
...
Tapi tetap tegakkan kepalamu
Dan tetap melangkah ke depan
Sematkan sejumput semangat di dadamu
Biarkan jiwamu membara

Dan jangan pernah sekejap pun menoleh
Meski untuk sejenak”

Sehingga pada intinya, just face it untuk setiap masalah yang mendatangi kita, teruslah berusaha untuk apapun itu, untuk meraih impianmu. Namun ketika itu gagal, jangan pernah bertanya-tanya mengapa Tuhan memberikan kegagalan, juga jangan pernah –sekalipun- untuk menengok kebelakang. Teruslah menatap ke depan. Masa depan. And be happy :)



Ahad, 30 November 2008
@ home
Dedicated to : my lovely sista Nisa, juz trust me, “cobaan yang kerap mendatangimu itu merupakan bukti cinta-Nya, dan jangan pernah menyalahkan dirimu atas ini semua”. Azizah untuk sms manisnya, n adik ‘kecil’ Izhar untuk sms penyemangatnya.

Tidak ada komentar: