Senin, 19 Januari 2009

Rekam Jejak Perjalanan ke Lampung I

Perjalanan Pertama 11-14 Desember 2009

Perjalanan saya pertama kali ke Lampung untuk menemani ibu baik hati berkampanye di Lampung.

Sebagai peneliti politik, perjalanan pertama saya ditujukan untuk mengumpulkan data-data lapangan mengenai keadaan kota dan pemilih Lampung. Secara umum dapat saya simpulkan bahwa mata pencaharian utama penduduk Lampung adalah sebagai petani. Sedangkan karakter pemilih penduduk Lampung merupakan pemilih tradisional.

Sebagai seorang campaign manager, ya… ini merupakan perjalanan yang menyedihkan. Dalam artian, begitu banyak yang mengernyitkan kepala-nya ketika saya diperkenalkan sebagai campaign manager ibu baik hati. May be because I’m look so young. Soalnya, kadang sebelum diperkenalkan selalu dikira anak ibu, atau orang berkomentar “Sekolahnya libur ya?” atau “Baru lulus SMA?” atau “kuliah dimana?” Hehehe, sebenernya seneng banget si, karena saya selalu dikira lebih muda dari umur saya, malah bisa hemat umur 4 tahun. Hanya yang membuat saya sedih adalah orang jadi tidak percaya dengan kemampuan saya, dengan melihat muka saya. Jadinya, saya tidak dapat ikut dalam setiap rapat-rapat struktur.

Sebagai seorang manusia (hihihi, emang peneliti bukan manusia :). Perjalanan kali ini merupakan sebuah pelajaran hidup, tentang cinta Alloh yang tiada berbatas kepada makhluk-Nya. Hati saya juga sangat berbunga-bunga. Wajah saya seringkali senyum-senyum sendiri sambil bersemu merah dan melihat langit sembari berbisik dalam hati “I Love U Alloh, really…” “I Love U so much”

Hihihi, saya jadi tertawa malu sendiri.
Ya… indah sekali rasanya mengungkapkan pernyataan-pernyataan cinta pada-Nya. Saya merasa sangat jatuh cinta pada-Nya (dan semoga untuk saat-saat yang akan datang, juga akan selalu jatuh cinta) dengan semua takdir-takdir indah-Nya, meski terkadang saya juga kebingungan untuk menginterpretasikan hikmah dibalik semua. Tapi yang pasti, saya tahu itu bukti kecintaan-Nya pada saya.

“Tuhan,
Aku tahu dengan pasti,
Cinta-Mu begitu besar padaku
Hingga lautanpun tak mampu menampungnya,
Jika cinta-Mu Kau tumpahkan.
Juga angkasa tak sanggup melukiskan dalam kanvas-Nya,
Bila ingin kulukiskan.
Tuhan,
Akupun mencintai-Mu.
Begitu dalam.
Begitu luas
I Love You, always…”
(ditulis di : Terbang Tinggi Besar, Lampung. 13 Desember 2008)

Tidak ada komentar: